Saturday, January 17, 2009

Hizbut Tahrir Indonesia Desak SBY Mengerahkan Tentera ke Palestin


Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kembali menggelar aksinya di depan Istana Presiden pada Jum’at (17/1) siang sambil menerikan yel-yel “Kirim Tentara, Ganyang Israel!”. HTI menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mengerahkan TNI untuk berperang melawan agresor Israel di Gaza.


Jubir HTI Ismail Yusanto dalam pernyataan sikapnya menyatakan SBY harus berani mengambil prakarsa penting itu. Sebagai negeri Muslim terbesar, langkah yang diambil tersebut, diyakini akan sangat berpengaruh dalam menggerakan negeri Muslim lain mengambil langkah serupa.


Ismail menyatakan bahwa siapa saja boleh menyebut penjajahan Israel ke Palestina sebagai perang perebutan wilayah, kemanusiaan atau apapun. Tetapi yang pasti Islam telah memberikan solusi untuk masalah ini. Di Jalur Gaza itu ada dua persoalan yang besar, yakni korban dan pembantai. Untuk korban solusinya tentu saja diberikan obat-obatan, makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya. Sedangkan untuk pembantai harus dilawan dengan mengerahkan pasukan perang!

Lebih lanjut Ismail mengatakan bahwa bila masing-masing negara mengirim sedikitnya 500 tentara saja, maka paling tidak bisa dihimpun 25 ribu tentara dari lebih 50 negeri Muslim. Bila hal ini tidak dilakukan tidak bisa diartikan lain kecuali bahwa para kepala negara negeri-negeri Muslim itu secara langsung telah membiarkan terjadinya pembantaian di Jalur Gaza dan mendukung Israel melakukan kebiadaban di Palestina. “Ini penghianatan keji terhadap umat Islam di seluruh dunia!” pekiknya.


Karena krisis di Palestina bukanlah seperti tsunami Aceh, yang cukup diberikan obat-obatan dan makanan. Tetapi untuk agresor biadab yang selalu melanggar perjanjian damai ini solusinya tentu saja adalah jihad fi sabilillah. Sehingga salah satu orator dalam aksi tersebut Heru Binawan menegaskan bahwa tidak selayaknya seoarang pemimpin negeri Muslim terbesar di dunia ini bersikap sebagai seorang pengecut, apalagi pemimpin ini adalah seorang jenderal.


Senada dengan Ismail, ia pun mendesak SBY untuk segera mengirim pasukan perang ke Palestina. “Bapak Jenderal SBY, jadilah lelaki walau untuk sekali ini saja!” pekik Heru memungkas orasinya

No comments: