Friday, May 29, 2009

KEWAJIPAN PENERAPAN HUKUM HUDUD KE ATAS KAFIR DZIMMI (SIRI 2- SEPUTAR DALIL PEMBAHASAN)

Dalam surah Al Maidah ayat 41 hingga 45 Allah menceritakan betapa kedegilan Orang Yahudi dalam menerima seruan Nabi Musa. Kepada Nabi Musa diturunkan Kitab Taurat yang menjadi Kitab wahyu. Kemudian dalam ayat 46 dan 47, Allah menceritakan kepada Nabi Isa telah diturunkan Injil tetapi diingkari oleh Bani Israel. Seterusnya dalam ayat 48 Surah Al Maidah, Allah mengiktiraf Nabi Muhammad sebagai Rasul yang baginya diwahyukan Al Quran sebagai sumber hukum.

Dan kami telah turunkan kepada mu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenar apa yang sebelumnya iaitu kitab-kitab (yang yang diturunkan sebeklumnya) dan sebagai memansuhkan kitab-kitab yang lain;maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu memgikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkanhttp://www.blogger.com/img/blank.gif kebenaran yang telah datang kepada mu. Untuk tiap-tiap ummat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang.Sekiranya Allah mengkehendaki, nescaya kamu dijadikannya satu ummat(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberiannya kepada mu, maka berlumba-lumbalah membuat kebajikan. Hanya kepada Allahlah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukanNya kepada mu, apa yang telah yang kamu perselisihkan itu. (Al Maidah:48)

Di dalam surah 44 dan 45 Allah menyatakan kepada Nabi Musa diturunkan Taurat, dalam ayat 46 dan 47 kepada Nabi Isa diturunkan Injil, maka seterusnya dalam ayat 48 ini dinyatakan kepada Nabi Muhammad diturunkan Al Quran. Yang dimaksudkan dengan “muhaiminan alahi” adalah menundukkan(musyathiran) dan mengusai (mushallithan). Penguasaan Al Quran terhadap kitab-kitab terdahulu menghapus(naskh) syariat-syariat sebelumnya. Dengan kata lain Al Quran membenarkan keberadaan kitab-kitab terdahulu dan sekaligus menasakhnya.

Seterusnya dalam ayat 49 Allah berfirman

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ
بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepada kamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah mengkehendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasiq. (Al Maidah 49)

Asbab An Nuzul bagi ayat ini :

Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan al-Baihaqi dalam Ad-Dala’il meriwayatkan dari Ibnu Abbas: Kaab bin Usaid, Abdullah bin Suraya, dan Syasy bin Qais berkata, “Pergilah kalian bersama kami menghadap Muhammad, mudah-mudahan kita dapat memalingkan dia dari agamanya.”

Sesampai di tempat Nabi saw. mereka berkata, “Ya Muhammad, sesungguhnya engkau mengetahui bahawa kami adalah pendeta-pendeta Yahudi, orang-orang terhormat, dan pemimpin-pemimpin mereka. Jika kami mengikutimu, niscaya orang-orang Yahudi mengikuti kami dan mereka tidak menyalahi kehendak kami. Antara kami dan mereka ada perselisihan dan kami mengajak mereka untuk memutuskan perkara kepada engkau. Karena itu, berilah keputusan yang memenangkan kami atas mereka dalam perkara ini, niscaya kami akan beriman kepadamu dan membenarkanmu.”

Nabi saw. menolak permintaan mereka. Lalu turunlah QS al-Maidah ayat 49-50. (As-Suyuthi, Ad-Durr al-Mantsur, II/513-512 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1990); al-Thabari, Jami’ al-Bayan fî Ta’wil al-Qur’an, IV/614 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1992); al-Khazin, Lubab al-Ta’wil wa fî Ma’anî al-Tanzil, II/51-52 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1995).


Berikutlah sedikit penjelasan berkenaan seputar ayat-ayat yang menjadi asas pembahasan kewajipan penerapan hukum Islam kepada kafir dzimmi. Dalam DNI, PAS menjadikan ayat Al-Maidah 42 sebagai dalil orang bukan Islam tidak wajib dikenakan hudud dan malah diberi pilihan untuk memilih hukum Islam atau hukum kufur. Saya akan jelaskan pandangan para mufassirin bagi ayat-ayat tersebut juga hukum yang digali para fuqaha dan imam mazhab berkenaan hukum ini dari ayat-ayat tersebut.

No comments:

Post a Comment